Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Satu, Dua, Tiga

Satu mimpi cakrawala Satu sendu pilu rasa Satu harapan, putus asa Satu cahaya, negeri raya Dua keping sisi Dua lembar kertas suci Dua sudut permata diri Dua pondasi tembus ilusi Tiga asa tanpa rasa Tiga tujuan tanpa mimpi Tiga usaha tanpa buku Tiga nada tanpa warna sore Tiga pena, ilusi orato(r) Saksi tanpa harapan Saksi tanpa usaha Saksi... kebelet lepas Saksi, kebelet uang Oh, maafkan kami Maafkan kebeletan kami Maafkan kerakan kami Maafkan kami... Izinkan kami kembali Kembali suci Di ha... di... rat-Mu... Tuhan.

Jatuh

Oh, jadi kita bertemu lagi Oh, jadi jalan ini bergaris sama Lagi. Oh, kenapa harus kita bertemu lagi? Oh, mengapa.... Aku tidak suka. Masa lalu, kembali ke masa kini Hanya garis dekat, belum jauh Tatapan temu, satu terkacau Ke belakang, dia... Kala temu Kala asa terputus. GAME... O V E R

Harap & Mimpi

Satu malam lagi aku merenungi peristiwa yang lalu Satu malam lagi aku mengingat semua yang berlalu Oh... Lucu juga ternyata hidupku Banyak kesempatan tak terhitung Kunjung datang, silih ganti Kemana aku? Semua ku sia-siakan. tapi mungin nanti setelah matahari dan bulan silih berganti kesempatan yang datang dan pergi akan datang dan mengganti dengan kesempatan lain yang lebih berarti tak masalah tuk terus terjatuh termakan gundah gulana sendu asalkan ingat tuk tetap melaju menggapai impian yang baru Meski senja tak bertemu Malam pun akan berlalu Demi rasa di masa lalu Melangkahlah maju Di alam raya dulu Namamu berpangku Dalam mimpi lama mu Sanjungan menunggu Saat waktu melaju Alam menawan dirimu Hapus dalam salju Selimut luka diri mu - DTM & FDH

Harapan Sirna Dera Diam

Mimpi kembali tercabik Harapan kembali terpatah Mimpi bara api terbakar Hangus abu tanpa tanah Di permai negeri ini Teriak duka tertutupi Juang ilmu dihalangi Sebuah kejam, nista diri Bentuk luka mencabik diri Nada merah pembawa dengki Sabar, tapi tiada kini Cukup, akhiri semua ini Kapan? Kapan akan berakhir? Kapan? Kapan akan terbebas? Oh, kini apa arti rasa Dalam luka... Terasingkan... Oleh mereka, nan gagal Oleh mereka, nan gagal Oleh mereka, nan gagal Nan harusnya Seharusnya Panutan.

Hanyalah

Hanyalah sebuah kelemahan yang disembunyikan Hanyalah sebuah luka yang dibalut dengan senyum Hanyalah sebuah keputusasaan yang ditutup dengan mimpi palsu Inilah aku. Aku yang ada, tetapi tiada. Aku yang ramah dan bersahabat, tapi hanyalah ilusi. Aku ada, namun diriku merasa tiada.