Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Mudik Idul Fitri 2022

Gambar
Sayap Kiri QG492 - 26 April 2022 Sebenarnya, perjalanan ini sederhana. Tidak banyak hal yang bisa dikatakan luar biasa, tetapi ada beberapa hal yang aku bisa jadikan pengalaman selama perjalanan pendek ini. Pertama, dimulai dari apartemen aku tinggal menuju bandara. Surabaya-Juanda tidak lagi selama zaman dahulu. Hanya saja, kehati-hatian memang baik kala ingin ke bandara. Di sini, menggunakan salah satu layanan taksi online , aku bertemu dengan seseorang yang bekerja di bidang maintenance penerbangan. Percakapan kami memberikan sebuah edukasi terkait kondisi lapangan industri penerbangan yang ternyata masih tidak karuan. Sebuah dilematika hebat adalah ketika semakin maju infrastruktur jalan raya, tol, dan semacamnya, maka industri penerbangan dan lautan akan termakan pangsa pasarnya. Ditambah dengan mudahnya mendapatkan kredit mobil, semakin menggerus kemampuan dua industri ini. Di sisi lain, kemajuan itu juga memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat, sehingga tidak bisa

Bagaimana Cara Menamatkan Bukumu dalam 20 Hari

How to Finish Your Goddamn Book in 20 Days [Bagaimana Cara Menamatkan Bukumu dalam 20 Hari] Bismillah. Ini materi eksklusif ya, dengan menggunakan pengalaman pribadi. Kita berbicara bagaimana biar buku kita segera tamat dan gak berakhir jadi 1 dari ratusan buku yang MAAF GAK SELESAI, KEHABISAN IDE. MAAF GAK TAMAT, SIBUK. MAAF GAK BISA LANJUT, ADA ANU- intinya seribu satu buku yang tidak tuntas ceritanya. Oke, bagaimana tamat 20 hari? Susun ide besar- ah tunggu, ini sudah pasti ada mulu tiap dikasih materi kepenulisan. TULIS. Eh, gak ada nomor 3 4 dan seterusnya? Nope. Gak laku di materi ini. Ingat ya, tugas kita adalah menyusun ide besar/umum dari cerita kita, lalu LANGSUNG MENULISKANNYA. Lah, bukannya nanti malah muncul: Plot Hole Bab Gak Rame Ceritanya Gak Keren Informasi yang Salah TYPO Apa lagi, ada yang kelewat? Oke, sudah kan ya? Silahkan baca kata kunci dari materi eksklusif ini ya: MENAMATKAN. Bukan berarti begitu tamat ya

Judul dan Umpan

  Judul Menuju Terkenal Materi ini tidak hanya berlaku kepada para penulis, namun dapat pula berlaku bagi para pembaca, yang mau beralih ke penulis, maupun pembaca abadi. Sebelum mulai, tanya dulu deh: Yang penulis, berapa lama sudah menulis? Yang pembaca, mau beralih ke penulis, atau tetap jadi pembaca? Sebenarnya ini harusnya bertele-tele soal tujuan dan semacamnya, tapi aku pertimbangkan bakal bosenin dan malah membingungkan banyak orang. Sekarang, aku rasa biar lebih nyantai aku bakal bahas soal judul aja deh. Ini halaman depan buku doang kok. Iya, kita bahas ratusan judul keren yang kalian tulis/baca di wattpad. Oke, langsung aja. SEBAGAI PENULIS, GIMANA BIKIN JUDUL KEREN? Kita pakai beberapa yang umum dan contohnya ya: Pakai judul yang manis (Senja di Matamu) Bahasa asing (Secret Love) Edisi ngelatin ( Quo sera sera ) Gabungin karakter utama (Aksaya, Aksa-Cahya) Tapi, aku mau bocorin kartu rahasia yang kalau dimasukk

Tujuanku Menjadi Terkenal

  Tujuanku Terkenal Mau tanya aja dulu, bisa dijawab ya: Apa tujuan kalian menulis/membaca? Apa kalian ingin terkenal melalui dunia sastra? (contoh: Tere Liye untuk penulis, kalau pembaca saya kurang tahu, tapi monggo browsing di Youtube sama Instagram) Buat apa sih ditanyakan? Ini ada hubungannya tentang bagaimana kalian menganggap tulisan/bacaan kalian sendiri. Kalau tujuan kalian masih berkutat di kesenangan kalian sendiri, berarti kalian tidak terpengaruh oleh situasi di luar apa yang kalian tulis/baca. Biasanya sih alasan ini bakal hilang seiring waktu, sayangnya. Kalau tujuan kalian mau pamor dari sastra, ini sedikit saran: JANGAN jadikan itu tujuan. Fokus utama dari hari ini sebenarnya ada di bagian ketiga judul: Ketenaran. Pamor, terkenal, itu yang mulai menghantui banyak penulis maupun pembaca. Ah, masa sih pembaca bisa kebelet terkenal? Ada kok, cuma dibanding penulis gak sebegitu disorot. Emang salah tujuan seperti itu? Gak, gak salah. M

Visi Misi Kepenulisan

 Kita akan membicarakan tentang diri kita sendiri. Aku ingin masing-masing dari kalian tanyakan kembali, apa visi dan misi kalian saat mulai menulis (untuk penulis) atau mulai membaca (untuk pembaca). Seberapa jauh kalian memandang dunia sastra? Silahkan simpan dulu jawabannya. Oh ya, visi itu target jangka panjang, misi itu langkah untuk menggapai visi itu. Contoh: [Author] Visi: Mendapatkan penghasilan besar dari kepenulisan Misi: Sebagai upaya mewujudkan visi: Menuliskan cerita sesuai dengan trend pasar Mempublikasikan cerita di tempat yang bisa membayar cerita saya (Cabaca, Dreame, dkk) [Reader] Visi: Menjadi Bookstagrammer untuk cerita misteri Misi: Membaca cerita-cerita misteri Ini contoh aja ya. Kalau memang belum ada jawab dalam hati aja gak ada juga gak masalah. Dari jawaban kalian, apakah sudah di jalankan? Atau jangan-jangan membaca dan menulisnya berakhir pada “gak ada visi misi”? Jangan khawatir, bukan masalah kalau tidak ada. A

Hanya Aku yang Berharap Berlebihan

Kalau dikata, hari ini sebenarnya di satu sisi membahagiakan. Di sisi lain, sangat menampar kenyataan ya. Mau bagaimana lagi, namanya juga untuk memastikan perasaan sendiri itu merepotkan. Apalagi, aku enggan untuk langsung menyimpulkan begitu saja. Nyaris aku terburu-buru dan berakhir fatal untuk jangka panjang, meski mungkin akan ada nilai lain jika tindakan itu aku lakukan. Mungkin lebih ke nyaris menggunakan 5-Seconds Rule di tempat yang salah? Entahlah. Di satu sisi akan ada sebuah sense of certainty jika aku melakukannya, tetapi aku tidak bisa membayangkan repercussions yang akan terjadi dengan kondisi lapangan yang ku hadapi kala itu. Hal yang harus aku sadari pertama adalah saran Winda saat aku berbicara dengannya secara personal sangatlah valid. Sebagai orang yang hidup di negeri yang disebut kepingan surga, penting untuk memperhatikan penampilan. Sebagai orang yang abai dengan penampilan, realita sungguh sangat menjengkelkan ya. Hal kedua yang aku perhatikan, dan sebagai sebu

5 Detik dan Kebiasaan

Bagaimana kalau ada yang mengatakan sebenarnya mengubah kehidupan hanya memerlukan 5 detik? Mungkin seperti aku, kalian akan berpikir ini terdengar sangat konyol. Nyatanya tidak. Kita bisa mengubah hidup kita tanpa harus menang lotre 1 milyar. Setiap detik yang berjalan, kita memikirkan sebuah tindakan dan mempertimbangkan keputusan yang akan dibuat. Mel Robbins dalam bukunya, 5-Seconds Rule, mengajarkan bahwasanya kita bisa menggunakan 5 detik untuk mengubah hidup kita dari hal terkecil. Bagaimana kita bisa melakukan perubahan dengan 5 detik saja? Keputusan yang diambil dalam 5 detik dapat mengubah banyak hal, misalnya: Memutuskan belajar atau bermain ponsel Memutuskan menulis cerita atau ghibah di sosial media Memutuskan menelan berita mentah-mentah atau mencari kebenarannya dulu Dan seterusnya. 5 detik adalah waktu yang diperlukan untuk membuat keputusan. Lalu, bagaimana kita bisa menggunakan 5 detik untuk memperbaiki hidup? Kuncinya terletak pada bagaimana otak kita bekerja. Dengan