Langsung ke konten utama

Postingan

Hanya

Jika dikata aku kaya akan ilmu, aku akan jawab tidak. Meskipun jujur, indah rasanya tersanjung, tapi pena ini bukanlah aku, begitu pula lisanku. Semua hanyalah pinjaman. Jika dikata aku menembus rasa, aku akan jawab tidak. Itu hanyalah pendekatan pengalaman kecil yang dengan paksa disambungkan dengan dirimu. Itu hanya pikiranmu saja.

Benci

Mendengar berita tentang keberhasilan membuatku iri Mendengar berita tentang karya besar mereka membuatku dengki Melihat usahaku perlahan tidak bernilai mengajarkan putus asa Melihat diriku yang semakin hancur, memberitahukan kesia-siaan Hanya ada satu lagi Pilihan kecil untuk bertahan Don't ask, hear nor comment Just listen to the killing winds

Aku dan Bahagia?

Aku tidak mengerti lagi Apa yang sebenarnya kita sebut dengan bahagia Mungkinkah itu hal-hal sederhana yang membuatku tersenyum? Atau mungkinkah, saat melihat orang lain berjaya di depan kita? Atau mungkinkah, saat kita mencapai puncak dari dunia? Entahlah. Aku tidak mengerti Ada yang bisa jelaskan kembali padaku? Aku hanya menjalani semua ini seperti kaset usang Terjebak dalam repetisi yang membosankan Aku dikasihani saat mengatakan derita Oh, aku tahu kalian meninggalkan kalau tidak perlu Lupakan, bisakah aku tidak mendengar ocehan palsu itu? Di sini, aku tersenyum palsu, dengan senyuman terulas rapi Terlihat baik-baik saja, tapi sakit hatikah aku? Bukan karena virus yang mereka sebut merah jambu Tapi, karena aku dan mereka, tiada jujur antara kita Oh, musik indah mengalun di telingaku Menghiasi malam yang tak menentu Mencoba tersenyum kaku Tak perduli, tak mau perduli Senyuman palsu terus kuhiaskan Bantuan dari jasad yang putus asa Aku tawarkan solusi dari...

Merah Gelap

Katanya cinta, namun kenapa menjadi sebuah luka. Kalau sepert ini, lebih baik aku tidak mengenal cinta. Itulah yang terpintas di benakku, kala aku kesekian kalinya tenggelam dalam harapan yang akan kembali retak. Memang benar, ada baiknya kita mengetahui lebih sedikit. Semakin kita tidak mengetahui sesuatu, maka semakin baik pula semua terlihat di mata kita. Daripada berkecamuk dalam hati dengan kenyataan, lebih baik menutup mata dan buta akan masalah yang sedang terjadi. Apa aku bahagia dengan mengetahui? Sepertinya tidak. Lebih baik aku tidak mengerti apapun terkait orang yang hatiku sedang dambakan. Semakin sedikit aku mengetahui, semakin baik. Sekarang, aku hanyalah bayangan dari masa laluku. Tanpa arah dan kehilangan harapan. Pondasiku lemah, dan apa yang aku percayai selama ini perlahan hancur lebur. Aku, kehilangan semua harapan. "Kau mungkin terlalu banyak berbuat dosa," ucap diriku kepada diriku sendiri. Aku akui kebenaran itu. Dosa akan merusak diri sendiri, m...

Tali Ketakutan

Setiap langkah ku berikan Rasa pilu yang membelah Menyelimut kalbu nan tenang Rusakkan harapan dalam raga Bawah tali nan gelap Penghubung nyata dan hati Membuka mata tali Dalam jiwa ketakutan Lihatkan pecah dan hancur Menyaksi retak dan luruh Satu tali terbuang keluh Satu hati terbuang peluk Senyuman terukir manis Sembunyi luka pilu Balik tatap ilusi Mata tangis jiwa Putus raga harapan Asa tiada asa Kata tiada kata Hati tiada hati

Chilling Ice

The chilling cold collapse With no rays of hope Only empty mind In the deepest cold Winter comes early To realm of empty Without hope and pity As solid ice grip firms Empty yet cold Best served to mind Not to heart As darkness engulfs inside

In Flames

The skies bright red With burning heat Slowly crack the skin Breaking the mind's will Fight with the heart As the body burn Till the soul crack And turn to ashes To turn back is betrayal To fight is for honor Despite it looks as suicide And make it coward's out However, we shall stand firm Till the body breaks Till the soul shatters Till all engulfs in flame